- September 10, 2025
- Posted by: ISSF
- Categories: Insight, Social sustainability news
Jakarta – PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi (PUSERTIF) melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa Pelatihan dan Sertifikasi Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA) bagi siswa SMK Cyber Media Jakarta. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi siswa di bidang teknologi jaringan komputer serta mempersiapkan mereka menghadapi kebutuhan industri digital. Untuk memastikan dampak program berjalan efektif, Indonesia Social Sustainability Forum (ISSF) melakukan pengukuran Social Return on Investment (SROI).
Di era transformasi digital, kebutuhan tenaga kerja yang kompeten di bidang jaringan komputer semakin meningkat. SMK sebagai institusi pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam menyiapkan lulusan yang siap kerja dan mampu bersaing. Melalui program ini, PLN PUSERTIF mendukung penguatan kapasitas siswa SMK dengan memberikan akses pelatihan bersertifikasi internasional di bidang jaringan. Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA) merupakan sertifikasi yang diakui secara global, sehingga keberhasilan siswa dalam mengikuti program ini dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja. Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi ini, siswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga pengalaman belajar yang relevan dengan kebutuhan industri.
ISSF melakukan pengukuran SROI untuk menilai seberapa besar manfaat sosial, pendidikan, dan ekonomi yang dihasilkan dari program ini dibandingkan dengan investasi yang dikeluarkan perusahaan. Melalui pendekatan ini, manfaat yang sebelumnya hanya terlihat secara kualitatif, seperti peningkatan keterampilan dan kepercayaan diri siswa, dapat dikonversi menjadi nilai kuantitatif yang terukur.
Hasil pengukuran SROI akan menjadi dasar penting bagi PLN PUSERTIF dalam mengevaluasi efektivitas program dan merancang inisiatif serupa di masa mendatang, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan lebih luas.
Proses pengukuran dilakukan melalui tahapan sistematis. Pertama, ISSF mengidentifikasi para pemangku kepentingan, yaitu siswa peserta pelatihan, sekolah, tenaga pengajar, serta calon pemberi kerja di industri. Selanjutnya, dilakukan pemetaan input, output, dan outcome untuk menggambarkan alur dari sumber daya yang digunakan, kegiatan pelatihan dan sertifikasi, hingga hasil yang dicapai.
Tahap berikutnya adalah analisis manfaat, di mana ISSF menghitung nilai peningkatan kompetensi siswa, peluang kerja yang lebih besar, serta dampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia di sektor digital. Proses diakhiri dengan perhitungan rasio SROI untuk mengetahui perbandingan antara investasi yang dikeluarkan dengan nilai manfaat yang dihasilkan.
Program Pelatihan dan Sertifikasi MTCNA memberikan manfaat signifikan, baik bagi siswa, sekolah, maupun masyarakat luas. Bagi siswa, program ini meningkatkan keterampilan teknis sekaligus menambah portofolio profesional melalui sertifikasi internasional. Hal ini memperbesar peluang mereka untuk memasuki dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Bagi sekolah, program ini memperkuat reputasi SMK Cyber Media sebagai institusi yang menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi. Sementara bagi masyarakat dan dunia industri, kehadiran tenaga kerja terlatih dan tersertifikasi dapat menjawab kebutuhan akan sumber daya manusia yang kompeten di bidang teknologi informasi.
Hasil pengukuran SROI yang dilakukan ISSF menunjukkan bahwa program TJSL PLN PUSERTIF di bidang pendidikan memberikan manfaat yang terukur dan berkelanjutan. Dengan adanya data kuantitatif ini, PLN PUSERTIF dapat memperluas pelaksanaan program serupa di sekolah-sekolah lain, sehingga semakin banyak siswa yang mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan memperoleh sertifikasi internasional.
Program Pelatihan dan Sertifikasi MTCNA di SMK Cyber Media menjadi contoh nyata sinergi antara perusahaan, sekolah, dan lembaga independen dalam mencetak generasi muda yang unggul, kompetitif, serta siap menghadapi tantangan era digital.
